Ini Alasan Nabi Muhammad Diutus di Arab

ALLAH Azza wa Jalla telah memilih bangsa Arab sebagai bangsa pertama yang berhak menerima ajaran Islam.

Setelah itu mereka berkewajiban menyebarkannya ke seluruh dunia. Karena bangsa Arab adalah bangsa yang masih bersih dan belum terkotori oleh noda-noda yang sulit dibersihkan seperti noda yang telah mengotori bangsa Romawi, Persi, dan India, yang telah tersesat dengan budaya dan kemajuan mereka.

Sementara bangsa Arab belum terkotori oleh suatui apapun. Mereka hanya tersesat karena kebodohan dan keterbelakangan. Jadi mudah untuk dibimbing dan diarahkan.

Bangsa Arab masih dalam fitrah mereka. Jika mereka salah dalam memandang suatu nilai maka mereka akan akan membenarkannya. Akankah jika mereka sudah mengetahui hal tersebut maka maka akan berpegang teguh dan belianya mati-matian.

Mereka adalah bangsa yang jujur, sabar, dan pemberani. Di Jazirah Arab lah, tepatnya di kota Makkah, Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim 'alaihisalam itu berada. Ka'bah yang dibangun untuk tempat beribadah kepada Allah semata, dan agar menjadi pelita dakwah kepada tauhid sampai akhir masa.

Allah Ta'ala berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 96:"Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ada Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi penunjuk bagi semua manusia."

Selain itu, moral orang-orang Arab sudah benar-benar rusak. Judi dan khamr adalah kegemaran mereka. Mereka juga sangat kejam, sampai dengan teganya mengubur hidup-hidup anak perempuan mereka.

Ada perampokan. Wanita tidak dihormati sama sekali, hingga wanita dapat diwarisi kumpulan harta benda dan hewan ternak. Di antara mereka juga ada yang tega membunuh anak-anak mereka karena khawatir tidak bisa memberi makan.

Orang-orang Arab saat itu haus peperangan. Membunuh sudah menjadi perkara yang biasa. Peperangan dan saling terjemahanya hanya disulut oleh hal yang sangat sepele.

Akhirnya peperangan berlarut-larut hingga berjalan selama 40 tahun. Ribuan orang terbunuh dalam peperangan itu. [Abul Hasan]

Share this post